Thursday, May 30, 2013

“KETAK” DAN SEBUAH HARAPAN

Nama saya Nikmah lahir di Bakan tanggal 6 desember 1973 saat ini saya tinggal di Dusun Bakan Daye, desa Bakan Kec. Janapria. Pendidikan saya hanya sampai tamat SMA dan saya sudah menikah dan mempunyai 1 orang anak. Di desa bakan tidak banyak perempuan yang terlibat dalam kegiatan di dusun maupun di desa, karena kegitan banyak didominasi laki-laki, perempuan hanya terlibat di PKK saja. Desa bakan adalah salah satu desa di Kec. Janapria yang mempunyai perempuan pengerajin ketak  namun masih dirumahan dan bergantung pada Pengumpul. Jumlah pengrajin di Desa Bakan 1.752 orang, dan di Dusun Bakan Daye sebanyak 291 Orang.  Pada tahun 2002 saya membuat kelompok wanita tani (KWT) yang beranggotakan perempuan (ibu dan remaja putri)  sebanyak 10 orang dan kelompok itu kami namakan KWT “ Melati” dan saya sebagai ketuanya. Mulailah ada pendampingan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Lombok Tengah, kami diberikan modal bergulir untuk menambah usaha ketak. Pada tahun 2003 kami sepakat membentuk Koperasi yang namanya Koperasi Harapan Bersatu dan sudah berbadan hukum.  Koperasi ini tidak banyak kemajuan karena saat itu saya belum ada pengalaman dan hubungan dengan orang luar.

Akhirnya pada tahun 2010 saya berkenalan dengan ibu Masithah dari ASPPUK dan memperkenalkan kepada saya tentang JarPUK Rindang, dan saya mulai tertarik untuk  bergabung dengan jarpuk dan saat itu ada 30 orang pengrajin ketak yang tergabung dalam 3 kelompok. Sampai saat ini sudah 12 kelompok yang bergabung di JarPUK. Mulailah saya mendapatkan pelatihan pengorganisasian dan pelatihan-pelatihan lainnya (Advokasi, Budget Track, Manajemen Usaha dll) baik yang diadakan oleh ASPPUK maupun instansi pemerintah. Karena saya sering sekali diajak mengikuti pelatihan-pelatihan saya menjadi berani berhadapan dengan siapapun, saya mulai berani berbicara. Berbagai kegiatan saya ikuti termasuk Pameran-pameran seperti di NTB Expo, TTG Kab. Loteng, Lombok Sumbawa Promo di Narmada Convention Hall di Mataram, juga menjadi Fasilitator kerajinan Ketak di Kompi C TNI AD di Mataram. Didesa, saya tetap dilibatkan mulai dari Musrenbangdes sampai kecamatan, menjadi pengurus PKK, Kader Posyandu, Pengelola PAUD, Pengurus KWT. Saya juga mulai bisa melobi di Dinas-dinas sehingga saya banyak dilibatkan dalam pelatihan baik di kabupaten maupun Propinsi. Kepala Desa Bakan dan masyarakat disekitar saya juga Bapak Camat Janapria sangat merespon positif keberadaan kelompok dan showroom ini karena banyak membantu masyarakat dalam menampung dan memasarkan kerajinan ketak.

ASPPUK memperkenalkan saya dengan Ibu Ari dari Dompet Dhuapa yang mempunyai kegiatan yang sama dengan  ASPPUK yaitu mendampingi perempuan pengrajin ketak di Loangmaka dan Bakan. Kami mendapat bantuan modal usaha dan sebuah mobil untuk memasarkan produk, juga sewa showroom. Dengan berkembangnya jumlah kelompok akhirnya didirikan Koperasi Industri Kerajinan “Amanah” yang difasilitasi oleh ASPPUK dan Dompet Dhuafa dan bergabung dua Desa yaitu Loangmaka dan Bakan, saya sebagai Sekretaris.  Saya juga sudah bisa memasarkan produk ketak ke BKWK  Pusat di Jakarta dengan jumlah yang dijual diatas 2 juta rupiah, selain itu juga saya memasarkan dilombok tengah dan mataram.   Kegiatan lain dengan kelompok adalah mengadakan arisan atau pertemuan dua kali sebulan   dan juga  mengadakan yasinan di tiap rumah kelompok. Lokakarya modul yang dibuat ASPPUK saya ikuti, saya dilatih bagaimana menjadi Fasilitator dan akhirnya sekarang saya bisa menfasilitasi di kelompok-kelompok di Desa atau kecamatan lain juga sebagai Nara sumber.

Mimpi saya kedepan adalah bagaimana pengrajin perempuan ini bisa lebih maju dan berkembang dengan cara saya bisa memasarkan produk ketak kemana-mana dan ketak ini terkenal dimana mana ………….
Kerja keras dan informasi yang terus menerus saya harus dapatkan………………………..!

No comments:

Post a Comment